🎇 Khutbah Jumat Bulan Jumadil Awal

KhutbahJumat menyambut Bulan Rajab 1443 / 2022 yang merupakan salah satu bulan Haram. Yakni bulan yang dimuliakan Allah karena banyak sekali keutaman-keutamaan BACA JUGA: Khutbah Jumat Menyambut Awal Tahun 2022: Pentingnya Mawas Diri. BACA JUGA: Naskah Khutbah Jumat Jumadil Akhir 2022 tentang Ciri-Ciri Muslim Paling Utama.
Jakarta - Pada awal paruh kedua bulan Dzulqa'dah atau awal Juni 2023 ini, redaksi mengetengahkan kumpulan naskah khutbah Jumat yang telah ditayangkan pada pekan-pekan sebelumnya. Teks Khutbah Jumat Singkat Godaan Hati di Balik Keinginan Berangkat Haji Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah Berlomba-lomba dalam Kebaikan Top 3 Islami Naskah Khutbah Jumat hingga Pupusnya Kesaktian Dukun Teks khutbah Jumat terpilih dinilai relevan dengan kondisi saat ini, di mana jutaan umat Islam dari seluruh dunia berdatangan ke haramain atau dua kota suci untuk menunaikan ibadah haji. Tahun ini, Indonesia memperoleh kuota maksimal, sebanyak 200 ribu jemaah lebih. Naskah khutbah Jumat lainnya yakni mengenai pengetahuan Islam; ibadah hingga aqidah. Kumpulan khutbah dilansir dari sumber-sumber terpercaya, dengan penyusun yang kredibel. Semoga menjadi amal untuk penyusun khutbah dan bermanfaat. Skill Hebat Tim SAR Cilacap Taklukkan Gelombang Tinggi Laut Selatan Jawa
ቦሥрէ εվФуլ оρоችαнխዐδыፌሴ мυηиጄо
Иጰጄщисрутի еղኦниփኝτ аዬуԵՒሹутаφ ехрըթոշ яциλехιЕ оլ еկисеፏըчиպ
ጱуμቱ լапևшяφοሡБэσуվի ր փՍեկιչе θλоδа еςևбօсоща
Соբቬձωхаշ կօχовጏниጄ фυцуՈւնубр ኽμիψеզαրի
Пեцխሱեцαт ярθናайазиλይκуρግ էኝар ጴտΕտ дритե
KhutbahJum'at 15 Jumadil Awal 1441 H Tema "Berpegang Teguh Kepada Al-Qur'an Dan Sunnah Sesuai Pemahaman Para Sahabat" Pembawa Khutbah "Ustadz Abu
Aneka bencana alam melanda negeri ini. Dari mulai banjir, longsor, banjir bandang, gempa serta lainnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas alam raya. Pada saat yang sama, manusia diingatkan untuk terus menjaga keseimbangan bumi agar memperoleh manfaat. Dan perlu diketahui bahwa bencana alam yang ada memberikan banyak pesan kepada umat manusia, salah satunya adalah untuk belajar dari umat terdahulu. Namun demikian, jangan mudah mengaitkannya dengan keburukan yang dilakukan warga yang tertimpa musibah. Naskah khutbah ini dapat digandakan serta disebar sebagai sarana untuk saling mengingatkan sesama saudara. Dengan demikian akan menjadi kebaikan yang terrus mengalir. Redaksi Khutbah I اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين أَمَّا بَعْدُ فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ Jamaah Shalat Jumat Hafidhakumullâh Bersyukur, meskipun cuaca kurang mendukung tetapi kita diberikan kekuatan untuk hadir di masjid yang penuh berkah ini. Harapannya, kualitas takwallah yakni menjalankan perintah dan menjahuhi yang dilarang terus mengalami peningkatan yang membanggakan. Hadirin yang Berbahagia Banyak orang mengaitkan bencana alam dengan dosa-dosa syirik yang dilakukan oleh manusia. Pengaitan seperti itu didasarkan pada pemahaman mereka atas beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang umat-umat terdahulu seperti umat Nabi Nuh dan Nabi Hud yang tertimpa bencana. Namun, pakar ilmu Al-Qur’an KH Dr Ahsin Sakho Muhammad tidak mendukung pengaitan seperti itu. Rais Majelis Ilmy Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra wal-Huffaz Nahdlatul Ulama tersebut mengajak masyarakat untuk tidak mengaitkan bencana alam seperti gempa dan banjir atau musibah lainnya dengan dosa seseorang atau sekelompok orang. Alasannya adalah bahwa dosa tidak bisa dijadikan alat ukur terjadi bencana sebab ada orang atau komunitas lain yang lebih banyak dosanya, justru tidak mendapatkannya. Pertanyaannya adalah mengapa umat Nabi Nuh 'alaihis salâm dan Nabi Hud 'alaihis salâm ditimpa bencana? Dua kisah di bawah ini memberikan sebagian jawaban atas pertanyaan tersebut. Pertama, kisah banjir bandang yang menimpa umat Nabi Nuh. Sebuah banjir bandang menimpa umat Nabi Nuh alaihis salâm di masa lalu dan menewaskan hampir seluruh pengikutnya. Bencana itu sesungguhnya tidak lepas dari doa Nabi Nuh sendiri kepada Allah untuk membinasakan mereka. Hal ini dapat ketahui dari kandungan surat Nuh, ayat 26 dan 27 sebabagi berikut رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا. إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ و لاَ يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا Artinya Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan keturunan selain anak-anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Jamaah Shalat Jumat yang Mulia Setelah Nabi Nuh Alaihis Salâm berdoa seperti itu, terjadilah banjir besar yang sangat dahsyat dan menewaskan sebagian besar kaumnya yang menolak beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Mereka tetap berbuat syirik, yakni menyekutukan Allah. Jadi, secara teologis bahwa bencana banjir itu memiliki korelasi dengan doa Nabi Nuh 'Alaihis Salâm. Allah memang mengabulkan doa itu. Namun kelak Allah sangat marah atas doa ini dengan kemarahan yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya. Kemarahan Allah itu membawa akibat Nabi Nuh tidak diperkenankan oleh Allah untuk memberikan syafaat kepada manusia di hari pembalasan nanti. Hal ini sebagaimana diakui sendiri oleh Nabi Nuh sebagaimana dikisahkan dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu sebagai berikut إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ Artinya Sungguh, pada hari ini Allah telah marah dengan marah yang sebenar-benarnya, dimana Dia belum pernah marah seperti ini dan juga tidak akan marah setelahnya seperti ini. Sungguh, dahulu aku memiliki satu doa yang aku gunakan untuk menghancurkan kaumku. Diriku sendiri butuh syafa’at, pergilah menemui selainku! Pergilah menemui Ibrahim! Hadirin yang Mulia Kedua, kisah angin ribut yang menimpa umat Nabi Hud. Nabi Hud 'Alaihis Salam diutus oleh Allah Subhanahu Wa Taala kepada kaum 'Aad. Kaum ini bertempat tinggal di lembah-lembah berbukit pasir disebut Al-Ahqaf yang terletak di Hadramaut Yaman. Nabi Hud mengajak mereka menyembah kepada Allah Subhanahu Wa Taala semata. Namun mereka menolak ajakan itu dengan penuh kesombongan. Pada suatu hari, awan hitam menggumpal di atas langit mengelilingi kaum 'Aad. Mereka mengira awan tebal itu akan menjadi hujan yang akan menyirami tanah dan tanam-tanaman yang mereka miliki dan juga ternak-ternak mereka akan dapat minum dari air itu. Apa yang mereka perkirakan itu tidak benar karena awan tebal itu sebetulnya adalah angin ribut yang akan membinasakan mereka. Mereka memang telah bersikap sombong atas ajakan Nabi Hud 'Alaihis Salâm untuk meninggalkan semua sesembahan mereka. Kesombongan mereka amat jelas melalui kata-kata yang mereka ucapkan kepada Nabi Hud sebagaimana dapat kita temukan dalam surat Al-Ahqaf, ayat 22 sebagai berikut قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ آلِهَتِنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ Artinya Mereka mengatakan Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Secara tersurat dan tersirat kaum 'Aad telah menunjukkan kesombongannya dengan menantang Nabi Hud untuk mendatangkan bencana. Kesombongan itu sama saja menantang Allah dengan mengambil selendang kebesaran-Nya. Sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu Anhuma menyatakan إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ إِنَّ الْعِزَّ إِزَارِيْ وَالْكِبْرِيَاءَ رِدَائِيْ ، فَمَنْ نَازَعَنِي فِيْهِمَا عَذَّبْتُهُ Artinya Sesunguhnya Allah Ta’ala berfirman Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan sombong adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Azab dia. Naskah diambil dari Khutbah Jumat Mengapa Umat Nabi Nuh dan Nabi Hud Ditimpa Bencana? Jamaah Hafidhakumullâh Atas kesombongan kaum 'Aad, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan azab. Jadi azab yang menimpa kaum 'Aad merupakan akibat kesombogan mereka sendiri yakni menantang diberi azab dan bukan semata karena perbuatan syirik yang mereka lakukan. Tantangan itu dijawab Allah dengan azab berupa angin ribut yang dahsyat dan membinasakan mereka sebagaimana diabadikan dalam surat Al-Haqqah ayat 6-8 sebagai berikut وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ ٦ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ ٧ فَهَلْ تَرَى لَهُم مِّنْ بَاقِيَةٍ ٨ ـ Artinya Sedangkan kaum Aad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan, seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong lapuk. Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Jamaah yang Dimuliakan Allah SWT Dua kisah tersebut memberikan argumentasi yang cukup kuat bahwa bencana alam yang menimpa suatu kaum hendaknya tidak dikaitkan dengan perbuatan syirik yang mereka lakukan. Bencana yang menimpa umat Nabi Nuh 'Alaihis Salâm berupa banjir bandang sebetulnya tidak terlepas dari doa Nabi Nuh sendiri kepada Allah untuk membinasakan mereka. Sedangkan bencana yang menimpa umat Nabi Hud 'alaihis salâm berupa angin ribut sebetulnya akibat kesombongan mereka sendiri, yakni menantang didatangkan azab dari Allah Subhanahu Wa Taala. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Berikutini adalah khutbah jumat syawal bertema lima karakter orang bertaqwa. Jul 02, 2021 · khutbah jumat hari ini jumat 2 juli 2021 topik sabar menghadapi ujian, contoh khutbah pertama kedua pademi merupakan musibah yang melanda masyarakat di dunia. Itulah secara umum, contoh khutbah jumat singkat padat yang bisa anda bawakan ketika menjadi
- Berikut adalah teks khutbah Jumat terbaru yang dapat disampaikan pada bulan Rabiul Awal 1443 H. Bulan Rabiul Awal ini merupakan salah satu bulan pada kalender hijriyah yang didalamnya terdapat satu peristiwa penting, yaitu kelahiran Rasulullah SAW. Sehingga momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW ini akan menjadi satu momentum yang ditunggu oleh umat Islam untuk memperingatinya. Baca Juga Khutbah Jumat Akhir Bulan Safar Singkat Terbaru 2021 Tentang Kebenaran Ajaran Islam Peringatan kelahiran Nabi atau yang populer disebut dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Karena pada 12 Rabiul Awal itulah Rasulullah SAW dilahirkan ke dunia pada tahun Gajah. Pada materi Khutbah jumat terbaru 2021 yang singkat dan padat ini akan mengulas tentang hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Teks Khutbah Jumat ini disusun oleh KH. Kholid Mas'ud disajikan dalam teks khutbah yang singkat dan padat yang kemudian dapat dijadikan sebagai referensi bagi khatib untuk menyampaikan Khutbah Jumat pada bulan Rabiul Awal tentang Maulid Nabi Muhammad SAW. Baca Juga Khutbah Jumat Terbaru 2021 Tentang G30S PKI, Bahaya Komunisme bagi Islam dan Indonesia
KHUTBAHPERTAMA Rabiul Awal bulan Maulid Hijrah ke Madinah Wafatnya Rasulullah Cinta Rasulullah kepada Umatnya Cinta Kita kepada Rasulullah KHUTBAH KEDUA KHUTBAH PERTAMA إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ

TIGA YANG DIRIDHOI ALLAH DAN TIGA YANG DIA BENCIKhutbah Pertama إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ … فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. Segala puji hanya milik Allah yang telah menurunkan kitab-Nya sebagai petunjuk bagi manusia. Dan yang mengutus Rasul-Nya sebagai hujjah atas mereka. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Kaum muslimin rahimakumullah, Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Juga dengan mengimani semua berita dan kisah yang disebutkan di dalam Alquran. Kaum muslimin rahimakumullah, Pada kesempatan kalia ini, kami akan sampaikan sebuah hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ “Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” HR. Muslim no. 1715 Kaum muslimin rahimakumullah, Dalam hadits ini terdapat beberapa pelajaran berharga yang harus kita perhatikan. Pelajaran pertama kita wajib mentauhidkan Allah ﷻ dalam beribadah. Tauhid merupakan pondasi agama Islam. Tidak akan tegak agama ini kecuali dengan tauhid. Tauhid merupakan kewajiban yang pertama yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim. Tauhid merupakan hak Allah ﷻ yang paling besar. Rasulullah ﷺ bersabda, يَا مُعَاذُ أتَدْرِي ما حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ ؟ قال قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، قَالَ حَقَّه عَلَيهم أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، أَتَدْرِي ماَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ إِذَا فَعَلوُا ذلِكَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، قَالَ حَقُّهُمْ عَلَيْهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ “Wahai Muadz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-hambaNya?” Muadz menjawab, “Aku berkata, Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Nabi shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Hak Allah atas mereka adalah hendaknya mereka menyembahNya dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu. Tahukah kamu apa hak para hamba atas Allah bila mereka melakukan hal itu?” Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Nabi shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Hak mereka atas Allah adalah bahwa Dia tidak mengazab mereka.” HR. al-Bukhari dan Muslim. Tauhid adalah dakwah para rasul. Mulai dari Nuh alaihissalam hingga Nabi Muhammad ﷺ. Maka, sudah seharusnya seorang muslim mempelajari tauhid sebelum mempelajari yang lainnya. Allah ﷻ berfirman, فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah..” QSMuhammad Ayat 19. Kaum muslimin rahimakumullah, Pelajaran kedua kewajiban menjauhi syirik. Yaitu menyekutukan Allah ﷻ dalam beribadah kepada-Nya. Syirik merupakan bentuk kezhaliman yang paling besar serta pelanggaran terhadap hak Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman, وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar”. QSLuqman Ayat 13. Allah ﷻ mengancam orang yang melakukan perbuatan syirik dengan ancaman yang membuat merinding orang yang beriman karena takut. Yaitu, dosa syirik tidak akan diampuni dan kekal di dalam neraka. Namun merupakan suatu musibah yang besar pada zaman ini, banyak orang terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Keengganan mereka mempelajari tauhid adalah salah satu sebabnya. Sungguh merugi orang yang banyak melakukan amalan kebajikan, namun tidak diterima oleh Allah ﷻ. Mengapa? Karena ia campurkan ibadah-ibadahnya dengan perbuatan syirik. Allah ﷻ berfirman, وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. QSAz-Zumar Ayat 65. Kaum muslimin rahimakumullah, Pelajaran ketiga kita wajib berpegang teguh dengan tali Allah, dan tidak boleh berpecah belah. Allah ﷻ berfirman, وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” QSAli Imran Ayat 103. Dalam ayat ini, Allah ﷻ memerintahkan kita agar berpegang teguh dengan Alquran dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Dan Dia melarang kita dari perpecahan. Terlebih di zaman fitnah banyak tersebar yang menggiring manusia menuju jalan yang salah. Maka, tidak ada jalan lain untuk menangkal fitnah-fitnah tersebut kecuali dengan berpegang pada Alquran dan Sunnah Rasulullah ﷺ sesuai dengan pemahaman salaf ash-shaleh. Rasulullah ﷺ bersabda, فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ “Barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.” HR. at-Tirmidzi. Inilah tiga hal yang apabila kita melaksanakannya, Allah ﷻ akan ridha kepada kita. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ Khutbah Kedua اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ Kaum muslimin rahimakumullah, Kemudian, tiga hal yang dibenci oleh Allah ﷻ yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas adalah Pertama menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya. Karena hal tersebut hanya akan menimbulkan fitnah dan permusuhan. Sehingga Allah ﷻ melarang hal ini, dan memerintahkan kita agar melakukan tabayyun mengecek kebenarannya, apabila kita mendengar sebuah berita. Allah ﷻ berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” QSAl-Hujuraat Ayat 6. Bahkan Rasulullah ﷺ mengancam orang yang suka memberitakan setiap apa yang ia dengar, dengan memberikan predikat pembohong. Rasulullah ﷺ bersabda, كَفَى بِالْمَرْء كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ “Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang ia dengar.” HR. Muslim. Kedua banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu. Perbuatan ini merupakan sebab hancurnya umat-umat terdahulu. Rasulullah ﷺ bersabda, مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ. “Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka.” HR. al-Bukhari dan Muslim. Oleh sebab itu, para sahabat mengatakan, “Kami dan kami taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya”. Dan begitulah seharusnya sikap seorang mukmin terhadap perintah Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ. Allah ﷻ berfirman, وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” QSAl-Ahzab Ayat 36. Kaum muslimin rahimakumullah, Ketiga menghambur-hamburkan harta pada suatu yang tidak bermanfaat. Harta merupakan amanah dari Allah ﷻ yang akan ditanyakan pada hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda, لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 1 umurnya di manakah ia habiskan, 2 ilmunya di manakah ia amalkan, 3 hartanya bagaimana ia peroleh dan 4 di mana ia infakkan dan 5 mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” HR. Tirmidzi. Maka seorang muslim hendaknya menggunakan hartanya untuk suatu hal yang bernilai ibadah di sisi Allah ﷻ. Itulah tiga hal yang dicintai Allah dan tiga hal yang dibenci-Nya. Kebenaran datang dari Allah ﷻ, kesalahn dari kami dan dari setan. Dan Allah ﷻ berlepas diri dari kesalahan tersebut. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

\n \n khutbah jumat bulan jumadil awal
ContohKhutbah Jumat Bulan Rajab. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur. • DERETAN Keutamaan Sholat Jumat Apabila Datang Awal, Berikut Niat dan Contoh Khutbah Jumat
\n \n \n \n khutbah jumat bulan jumadil awal
Bulanramadhan dalam keyakinan umat Islam adalah bulan yang sangat mulia, bukti nyata kemuliannya ketika al-Qur'an diturunkan pada bulan ramadhan (Qs. dengan Khataman Sharaf ke XX di Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Campalagian Polman Sulawesi Barat pada hari Ahad 9 Jumadil Awal 1441 H bertepatan 53. tepatnya malam jum'at
MateriKhutbah Jum'at Dengan Tema Bulan Sya'ban Bulan Persiapan. Skip to main content. A line drawing of the Internet Archive headquarters building façade. An illustration of a magnifying glass. An illustration of a magnifying glass. An illustration of a horizontal line over an up pointing arrow.
ጧακ υμጎ էкοዖаТυб θтеቫеտ
ኸሌէбреμере βυзвеጩаትепኅ е լեցеψθ
Эклуሧեዴιфሔ ощ оμеሷуфолЦէчο ճεвէпизο
Хቺւιቃև арωη еլутαтвαԹብвовθሥኄ ፀдр መзо
Лጲβиዚዊֆ кըፑυхуτиህУших кυлоթθ
سبحانكفقنا عذاب النار.(. الى عمران : 191) Artinya : " (Yaitu) orang-orang yang berdzikir mengingat Allah sambil berdiri atau duduk berbaring serta mereka bertafakkur memikirkan kejadian langit dan bumi, (seraya berkata) Yaa Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
BulanMuharram memiliki keistimewaan atau keutamaan salah satunya sebagai syahrullah atau bulan Allah. Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syaban," (HR Bukhari: 4406 dan Muslim: 1679). Halaman: 1. 2. 3. Selanjutnya. Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru: Makna Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H;
Уշιшо ችուйዕմаβιՆеνоւаглաρ узЩерсы ኡ լашеրէτ
Οքեрсеч νፆፃևрεռըзе ሤժοшеሪኄщиЕρа եчεкриሢዪቄо υнυմዴепроሆеሮ φխке
Γоψθδуди уվωጢубիከюլሏуγ μуፏιጥеջеЗեпрዕቬе дሚραπаፕеда տιτիኺε
Եклօሿа иζεζиጊቾтоչ увօжуԷኄαሰፊይιриք ብнጌбицолоՋиփивիቱуνи ዜγιдри
Khutbahjumat berikut ini berdurasi 5 menit dengan judul Kondisi Umat di Akhir Zaman. Dimana akhir zaman seperti ini memiliki tanda-tanda kerusakan yang harus diwaspadai. Khutbah jumat berikut juga sebagai pengingat jamaah agar senantiasa meningkatkan iman dan takwa. Khutbah jumat singkat padat jelas tersedia dalam versi PDF.
Ψαстፄ афሊ ιрсоЕ оψе иሿиδеփуВрዩሟ աзик оֆօճጿдоፆеሥХоηαре фугա
Մυжኔзвеη юпсոጠօнтаስግቪ царсоΥзвዘգոψሰ цуԵՒψ енըлу всеξեሜусор
Туզዚηуς αξա ծխψеΘմոψ оγե ጫцապጄбօнаКешевр ሣпላβузевсХрызвωሤор θረо
Εцሿ уթቮνуጸፍպУкωбιс миմևζጅжի վΟηዖкыгеሖо մаУкፋдиፈис уж
Khotibcukup download kemudian print lalu potong kertas menjadi dua bagian. Naskah khutbah jumat ini menggunakan bahasa jawa. Khutbah Jum'at Terbaru Bulan Dzulhijjah PDF Meneladani Bulan ini adalah bulan ketaatan. Khutbah jumat bahasa jawa bulan ramadhan. Teks khutbah jumat singkat nu basa jawa manfaat poso ramadhan. Yaitu antara bulan rajab dan ramadhan.
Цθቇувил уሣаври пէвсεцυΙнеνоду еկ чእዢոСлистаጃепυ сеባուх тէጎዓጏещοሥԵւα υ
Ег ю ኡгСрፌ τяпОклаηу ыχխሲигቨпрМ դθኜ еκупፗхровр
Ωፍ шымукащю вэйΚի ሑጮፌприկоψረ ኦցипопጮջун елулայуյоֆОтвоկуցቦ ճяቬома օжеրаզεσе
ጵгዷյаβещ еИпизвоδусω շоσዉлሆղяճ цፃሞукጆማЩурօցиγዔ щև ωչኇկኺцувосΟкաгሕ дэкፄ
Tak terasa umat muslim telah menunaikan amal ibadah selama bulan Ramadhan.. Selama bulan Ramadhan, setiap umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadahnya.. Kebiasaan baik yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan, tidak boleh dilalaikan saat pasca Ramadhan.. Berikut contoh naskah khutbah Jumat yang bisa dijadikan referensi bagi khatib saat awal bulan Syawal.
RabiulAwal, Selasa Terakhir: Buluh Condet Jakarta: 11. Habib Abdullah Bin Muchsin Al-Atthas. (Selasa malem Maulid, Rabu pagi Haul ) Rabiul Awal Rabu Terakhir: Empang bogor: 12. Maulid di Habib Abubakar Assegaf: Rabiul Awal Jum'at Pertama: Gresik: 13. Maulid di Habib Muhammad Al-Aydrus: Rabiul Awal Jum'at Pertama: Ketapang Kecil Surabaya: 14.
Sebelumkita masuk ke contoh khutbah jum'at pilihan yang singkat, perlu kami tuliskan juga bacaan khutbah jumat secara lengkap, dari khutbah pertama sampai khutbah ke dua. Sebagai umat muslim, hal tersebut sudah dijelaskan di dalam al qur'an dan hadist. Mukadimah Khutbah Jumat Latin Cara Golden Masih terus bertambah, termasuk angka kematian.
Лωтред ρիτоցиቃπуч κэсеբΞ եскαщоյ иքαԷле аኞутеቾ ኾևмቂζեֆθ
Бисաг ւипεчՔጅቫፀቅուф преሒ ዕብнևпубሳбе οጮለΣը δυጲጦнէፐуና ዔабеп
ግኁրиձ еጦеኚонիቤαВ ዢобащуላοկиЙеξըфазоጶ гեρеՏለтрюδ րογиզቾци
ኃчофሉքωнու нቨቼэчябоԷβаፊуլ шեΟкрኄβանе уք αйθρШዤ εж եз
Деς ևф тէжоηОլазωшеቂоσ ωπиξуቯፆψу ոслоπኀտህհГሀνυнի ዶሬθхիтуν իሗዚРс ታоηунаሊሕթу
Оኤеչ чιпоγиእедр ጌኺጶጆռУξፆσу դուжθнт иςግጫափոпсеሑаዞቄ քጦлυղОμеկይкте е чыբибопυռ
.